Perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai rasio lancar. Nilai ini sering digunakan sebagai tolok ukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.pada laporan neraca koperasi misoyo mitro komponennya terdiri dari kas dan bank,piutang dagang anggota,persediaan dan biaya di muka
.pada laporan neraca koperasi misoyo mitro komponennya terdiri dari tanah,gedung,kendaraan.
HUTANG LANCAR
Hutang lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan diselesaikan pembayarannya dengan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau dengan menciptakan utang yang baru
Penggolongan utang lancar :
a) Hutang yang jumlahnya dapat ditentukan secara pasti
b) Hutang yang jumlahnya ditaksir
c) Hutang bersyarat
Hutang Jangka Panjang
Hutang
jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus
dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu perioda akuntansi (1 tahun)
dihitung dari tanggal pembuatan neraca per 31 Desember. Pembayaran
dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan asset tertentu. Dalam
operasional normal perusahaan, rekening hutang jangka panjang tidak
pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir perioda
akuntansi bagian tertentu dari hutang jangka panjang berubah menjadi
hutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk
memindahkan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi hutang
jangka pendek
Timbulnya Hutang Jangka Panjang
Saat
skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu
perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk
Investasi dalam aktiva tetap yang akan memberikan manfa’at dalam jangka
panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan
menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu
menarik hutang jangka panjang misalnya obligasi atau menambah modal
sendiri dengan mengeluarkan saham.
Hutang adalah
kewajiban untuk menyerahkan uang, barang, atau memberikan jasa kepada
pihak lain dimasa yang akan datang sebagai akibat dari transaksi yang
telah terjadi sebelumnya.
Ada
juga pengertian hutang adalah sejumlah dana yang diterima dari
kreditur. Jika perusahaan membeli barang secara kredit,berarti mempunyai
sejumlah utang kepada kreditur. Hutang jangka pendek
adalah Hutang poerusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam
waktu kurang dari satu tahun atau hutang yang jatuh temponya kurang
dari satu tahun, sedangkan hutang jangka panjang
adalah hutang perusahaan kepada pihak ketiga yang harus dilunasi dalam
waktu lebih dari satu tahun atau hutang yang jatuh temponya lebih dari
satu tahun. Berikut contoh hutang jangka panjang selain obligasi :
1. Hutang hipotik
Hutang
hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak
bergerak. Di dalam perjanjian hutang disebutkan kekayaan peminjam yang
dijadikan jaminan misalnya berupa tanah atas gedung. Jika peminjam tidak
melunasi pinjaman pada waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual
jaminan untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang bersangkutan.
2. Pengertian Hutang Obligasi dan karatekristik Hutang Obligasi
Obligasi adalah surat pernyataan hutang perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut, pengertian lain obligasi
adalah hutang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat
obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar
hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang menerima
pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang
obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva.
Untuk dapat memahami akuntansi obligasi perlu dipahami dahulu beberapa istilah penting yang berhubungan dengan obligasi.
1) Nilai nominal obligasi yaitu jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh tempo obligasi.
2) Tanggal jatuh tempo yaitu tanggal di mana obligasi harus dilunasi.
3) Bunga obligasi yaitu bunga pertahun yang diberikan kepada pemegang obligasi. Bunga obligasi dinyatakan dalam persentase tertentu.
4) Tanggal bunga
yaitu tanggal di mana bunga obligasi akan dibayar. Kadang-kadang bunga
obligsi dibayar tiap setengah tahunan sehingga pada tiap tahun terdapat
dua tanggal bunga. Misalnya tanggal bunga 1/4 dan 1/10 berarti bahwa
pada tanggal 1 April dibayar bunga untuk periode 6 bulan dan pada
tanggal 1 Oktober dibayar bunga untuk periode 6 bulan lagi. Bunga
obligasi biasanya dibayar dibelakang.
5) Nilai nominal obligasi,
tanggal jatuh tempo, tingkat bunga dan tanggal bunga tercantum dalam
perjanjian obligasi dan juga dicetak dengan jelas pada tiap-tiap lembar
sertifikat obligasi.Modal
Pengertian modal – Modal (pembelanjaan dari luar perusahaan) dikelompokkan dalam dua jenis, yakni: hutang dan ekuitas (= modal sendiri). Hutang mempunyai keunggulan berupa (Brigham and Gapenski, 1997: 767-768): 1) bunga mengurangi pajak sehingga biaya
hutang rendah, 2) kreditur memperoleh return terbatas sehingga pemegang saham tidak perlu berbagi keuntungan ketika kondisi bisnis sedang maju, 3) kreditur tidak memiliki hak suara sehingga pemegang saham dapat mengendalikan perusahaan
dengan penyertaan dana yang kecil. Meskipun demikian, hutang juga mempunyai kelemahan, yaitu: 1) hutang biasanya berjangka waktu tertentu untuk dilunasi tepat waktu, 2) rasio hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko yang selanjutnya akan meningkatkan biaya modal, 3) bila perusahaan dalam kondisi sulit dan labanya tidak dapat memenuhi beban bunga maka tidak tertutup kemungkinan dilakukan tindakan likuidasi.
Bauran hutang dan ekuitas untuk pendanaan perusahaan merupakan bahasan utama dari keputusan struktur modal (= capital structure decision). Bauran modal yang efisien dapat menekan biaya modal (= cost of capital), yang dapat
meningkatkan kembalian ekonomi neto dan meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas disebut “unlevered firm”, sedangkan yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam hutang disebut “levered
firm”
Pemilihan alternatif penambahan modal yang berasal dari kreditur (hutang) pada umumnya didasarkan pada pertimbangan: murah. Dikatakan murah, karena biaya bunga yang harus ditanggung lebih kecil dari laba yang diperoleh dari pemanfaatan hutang tersebut. Sesuai dengan EBIT-EPS Analysis (Gitman, 1994: 465-468); bila biaya bunga hutang murah, perusahaan akan lebih beruntung menggunakan sumber modal berupa hutang yang lebih banyak, karena menghasilkan laba per saham yang makin banyak